Dengan 42% marketer yang berencana meningkatkan penggunaan Instagram tahun ini, konten visual memang sangat penting bagi strategi marketing suatu brand. Namun bagi sebagian brand, menciptakan profil Instagram yang menarik serta menghasilkan konten visual berkualitas tinggi tentunya sangat menantang. Berikut tiga tren marketing yang bisa dipelajari para marketer untuk mendapatkan hasil yang optimal dari profil Instagram mereka, berapapun jumlah followernya.
Hashtag Branded
Banyak brand produk yang menciptakan hashtag branded untuk mengikat komunitas di media sosial, namun hashtag yang digunakan tidaklah standar seperti #NamaPerusahaan. Hashtag yang dibuat mewakili brand secara keseluruhan alih-alih produknya, dan para Instagrammer diajak untuk men-tag foto mereka baik dengan menampilkan produk atau tidak. Seperti lululemon athletica yang mengajak para pengguna untuk memberi hashtag #thesweatlife pada foto olah raga mereka, yang telah menghasilkan 68.000 post.
Dengan hashtag branded, marketer mencipakan situasi yang saing menguntungkan untuk dirinya sendiri dan komunitas mereka. Brand berpeluang tinggi dalam menggaet calon pelanggan potensial baru melalui foto Instragrammer, dan Instragrammer senang ditampilkan dalam profil suatu brand untuk prestise dan meningkatkan jumlah follower. Ketika salah satu foto Instagram saya di-regram oleh Stumptown Coffe, kami meraih hampir 500 follower dalam satu hari. Banyak sekali motivasi untuk membuat komunitas Instagram membagi brand Anda secara aktif.
Herschel Supply Co memiliki lebih dari 300.000 follower Instagram dan memberi tag produk mereka dengan #HerschelSupply. Namun dengan #WellTravelled, yang mengajak follower untuk membagi foto perjalanan mereka ,post yang dihasilkan menjadi semakin banyak.
Poler Stuff tidak hanya memiliki satu, namun tiga hashtag brand (#campvibes, #adventuremobile, dan #beneaththebrim) yang ditampilkan pada bio Instagram mereka. #Adventuremobile tidak berhubungan secara langsung dengan produk Poler manapun, namun hashtag ini menggambarkan brand persona mereka mengenai kehidupan di luar yang aktif, dengan lebih dari 40.000 post foto Instagrammer berada di mobil di alam bebas.
Anda tidak perlu menunggu brand Anda besar dulu untuk sukses dengan hashtag Anda sendiri. 33 Acres Brewing Co, sebuah pabrik bir kecil, memiliki sekitar 4.000 follower. Mereka baru memulai tag #b33r dan mengajak calon pelanggan untuk men-tag foto dengan hashtag ini. Tanpa hashtag “resmi”, sulit untuk memantau mention brand Anda. Bisa saja pelanggan memberi tag #33acres, #33, #33acresbrewing, atau #33acresbeer. Namun dengan menciptakan dan mempromosikan hashtag brand yang lain dari yang lain, marketer bisa dengan mudah mengekspos brand mereka di Instagram konten yang dibuat pengguna untuk profil Instagram mereka.
Konten Lifestyle
Cara lain untuk memasarkan brand Anda di Instagram tanpa memposting foto produk adalah dengan membagi konten lifestyle yang mewakili brand persona Anda. Para marketer harus memantau follower mereka untuk melihat konten yang dibagikan, lalu mereplikasinya di feed mereka. Selingi foto produk Anda dengan foto lifestyle yang berhubungan, seperti pantai atau pegunungan. Brand Native Shoes dengan tag #keepitlittle, menampilkan seni yang unik dan warna-warna cerah yang sangat menarik bagi pengguna.
Tidaklah sulit menampilkan konten lifestyle yang menginspirasi pembaca, dan semakin banyak brand yang mulai menggunakan pencarian mudah Pinterest untuk mengulik foto yang akan ditampilkan pada feed Instagram. Untuk bisnis kecil seperti retailer online Anewall Decor, mereka mengisi konten dengan temuan favorit mereka dari Instagram dan Pinterest (tentu dengan mencantumkan sumber).
Influncer Instagram
Dengan banyaknya Instagrammer yang ingin meningkatkan jumlah following, tidak sulit bahkan bagi bisnis kecil sekalipun untuk meraih eksposur ke khalayak ramai dengan cara membangun relasi dengan influencer dalam komunitas mereka. Saat brand-brand besar membayar mahal pengguna yang memiliki ribuan follower, bisnis kecil dan menengah masih bisa meningkatkan eksposur dengan memberikan produk sebagai hadiah, promosi, atau bayaran yang tidak mahal.
Tapi ingat, memberi produk secara gratis bukan berarti Instagrammer akan menyukainya, dan pengguna dengan banyak follower belum tentu mereka akan membuat konten yang menarik untuk Anda. Pilihlah influencer yang tepat untuk brand Anda dan pastikan mereka senang bekerjasama dengan Anda.
Translator : @keiria