Pendanaan Untuk Industri IT

funding

Dimulai dari pertanyaan yang saya ajukan di group mail list “Manajemen Proyek IT” mengenai pendanaan yang tepat untuk industri IT, saya mendapatkan beberapa jawaban yang sangat membantu, berikut informasi yang akan saya bagikan.

 

Pertanyaan :

Fariz Zulfadhli

selamat siang semua,
saya mau bertanya mengenai masalah modal nih.

saya sudah tahu beberapa jalur untuk mendapatkan modal seperti
1. crowd funding di beberapa web
2. incubator bisnis khusus IT seperti bandung valley dan BTP
3. cari investor perorangan

ada yang bisa menjelaskan ke saya cara peminjaman modal ke bank untuk bisnis IT ?
atau kalau mau menjelaskan lagi lebih rinci 3 poin di atas jg boleh, atau ada cara lain ?
mohon informasinya,

terima kasih.

 

Jawaban :

– daudmukadar@gmail.com

Untuk mendapatkan pinjaman dari bank harus memenuhi persyaratan dari bank pemberi kredit (beragam bisa tanya ke CS-nya masing2), kalau di BRI untuk KUR micro/perorangan maksimal 20jt, bunga 22% per tahun, legalitas individu (KTP, KK), legalitas usaha (NPWP, SIUP, Surat Keterangan Usaha), lama usaha minimal 6 bulan.
Kalo mau agak gede bisa coba di bank jatim atau bank mandiri, plafon bisa sampai 500jt (tergantung jenis usaha).

pinjaman dari bank sifatnya mengikat, kalau anda berhasil mendapat pinjaman maka sesuai kesepakatan pengembalian (plus bunga) akan ditagih entah usaha sudah untung atau belum.

pinjaman dari bank tidak cocok untuk usaha yg belum jalan / masih ide, atau sudah jalan tapi cashflow / perhitungan revenue belum pasti.

inkubator, belum punya pengalaman langsung, tapi yg saya tahu, kalau di komunitas biasanya ada yang mau nyeponsorin ide bagus, beberapa komunitas seperti bursaide memberi pendanaan dari level ide (sesudah seleksi ketat), komunitas lain seperti stasion setahu saya ada angelnya, jadi kalo pada saat demo produk anda dinilai potensial biasanya ada kucuran dana (anda perlu punya minimum viable product, bukan sekedar ide). rajin2 aja ikut komunitas startup, biasanya banyak info dan link di sana.

hutang ke perorangan, umumnya dikumpulkan dari 3F: Family, Friend & Fools
yang begini biasanya orangnya awam, nggak tau kita bikin apaan, tapi karena dekat/sayang/percaya mau minjamin duit.
jangan remehkan kekuatan perorangan, dari beberapa keluarga ditambah teman yang tepat anda bisa menggalang 50 – 70jt dengan mudah. mestinya itu cukup untuk operasional setahun pertama, walaupun ini lebih longgar daripada pinjaman bank, anda tetap perlu memastikan model bisnisnya akan menghasilkan uang (bukan sekedar riset atas biaya orang lain), karena bagaimanapun setelah setahun/waktu yg dijanjikan orang2 tersebut pasti nagih, dan kalo gagal bisa2 endingnya keluarga/teman nggak tegur sapa.

alternatif terakhir, favorit saya, investor per orangan,
berbeda dengan hutang ke perorangan, kalo investor biasanya paham apa yg kita kerjain dan tau manfaat yg mungkin didapat (potensi pasar, dll), sehingga tertarik untuk memberikan uangnya.
anda bisa bikin proposal penawaran terlebih dulu soal produk yg mau dibikin, target pasar, bagaimana mencapainya, proyeksi cashflow, dll. presentasikan ke orang yg menurut anda paham bidang itu
misal anda yakin ada pasar untuk aplikasi risk management, coba cari kenalan yg auditor untuk ngemodalin.
atau anda yakin ada pasar untuk aplikasi HRD, coba cari kenalan yg punya outsourcing,

presentasikan ide anda, bagus kalo udah ada mockup, sekedar bisa nunjukin proses bisnis, lalu kasih penawaran untuk masalah modal, pembagian keuntungan dan pembagian kerugian.
modal bisa patungan (nominalnya tidak harus sama)
bisa juga seluruhnya dari investor (modal anda hanya ide, dan kerja)
pembagian keuntungan dan kerugian tidak harus sama besar, bisa melihat proporsi modal yg disetor, misalnya anda dan investor rationya 20:80, tapi karena anda bekerja menuntut pembagian keuntungan/kerugian 50:50, hal ini wajar, asal sama2 setuju saja.
oya, keuntungan ngitungnya setelah dikurangi operasional (bayar listrik, air, pegawai, marketing, internet, dll), kalo pas rugi ya yg dibagi ruginya.
ada investor yg ngijinin anda mengambil uang modal sebagai gaji, ada juga investor yg tidak membolehkan anda ambil gaji (hanya dapat bagian dari bagi hasil).

bedanya investor sama utang, kalo utang orang pingin duitnya balik, kalo invest orang ngerti risiko usaha (bisa rugi) dan waktu prospek risiko2 apa yg mungkin muncul harus dipaparkan dan tidak boleh disembunyikan dari calon investor, jadi kalo sampe usahanya rugi ya sama2 maklum kalo duitnya hilang (tapi jangan sengaja dibikin rugi, ntar namanya luntur)

mana2 aja alternatif yg anda ambil, ingat bahwa pada point tertentu uang tersebut perlu dipertanggungjawabkan
jadi validasikan ide sebelum mulai terima duit dari orang lain. idealnya sih ide anda sudah valid, ada prototipe/produk separuh jadi, ada penggunanya, ada model bisnis (gimana/darimana uang mengalir) biasanya modal akan ngikutin.

selamat berusaha, semoga berhasil,
.daudmukadar

 

Kesimpulan :

Dari jawaban yang diberikan pak Daud Mukadar saya simpulkan peminjaman modal ke Bank bukan pilihan untuk pendanaan yang tepat bagi industri IT, terutama bagi startup IT baru yang penjualan produknya belum menentu.

pilihan utama pendanaan industri IT adalah melalui investasi, selain bisa mendapatkan pendanaan yang besar dan alasan lain yang disebutkan pak Daud Mukadar, kini pendanaan melalui sistem investasi bisa diandalkan, mulai dari tahun 2014 Indonesia jadi destinasi favorit para investor IT asing, seperti dari Jepang, Singapura, dan China.

Pilihan lainnya adalah biaya sendiri dari tabungan dan hutang dari keluarga atau teman.

 

Demikian post saya mengenai Pendanaan Untuk Industri IT, untuk pertanyaan silahkan comment atau langsung ke e-mail bapak daud mukadar. terima kasih.